Komposisi ASI dan Stadium Laktasi
1) kolostrum (susu jolong) pelindung yang kolosal
a. kolostrum adalah cairan emas, cairan pelindung yang kaya zat anti infeksi dan berpotensi tinggi.
b. komposisi
kolostrum rata-rata mengandung protein 8,5%, lemak 2,5%, karbohidrat
3,5%, corpusculum colostrums, garam mineral 0,4%, air 85,1%, leukosit
sisa-sisa epitel yang mati vitamin A,B,C,D,E dan K dalam jumlah yang
sedikit, nilai kalori sama dengan 80kJ/30ml.
c. fungsi kolostrum memberikan gizi dan proteksi, yang berperan dalam proteksi untuk menata yang terdiri dari :
1) Imunoglobulin melapisi dinding usus yang berfungsi untuk mencegah penyerapan protein yang mungkin menyebabkan alergi.
2) Laktoferin
merupakan protein yang mempunyai afinitas yang tinggi terhadap zat
besi. Kadar laktoferin yang tertinggi pada kolostrum dan air susu ibu
adalah pada 7 hari pertama pascapartum (setelah melahirkan). Kandungan
zat besi yang rendah pada kolostrum dan air susu ibu akan mencegah
perkembangan pathogen (setelah meahirkan). Kandungan zat besi yang
rendah pada kolostrum dan air susu ibu akan mencegah perkembangan
pathogen. Laktoferin terdapat di dalam air susu sapi, tetapi laktoferin
ini akan rusak pada proses pasteurisasi. Laktoferin tidak terdapat dalam
makanan buatan (formula). Efek imunologis laktoferin akan hilang
apabila makanan bayi ditambah zat besi.
3) Lisosom berfungsi sebagai anti bakteri dan juga menghambat pertumbuhan berbagai virus. Kadar lisosom pada kolostrum dan air susu jauh lebih besar kadarnya disbanding air susu sapi.
4) Factor
anti trifsin berfungsi menghambat kerja trifsin sehingga akan
menyebabkan immunoglobulin pelindung tidak akan dipecah oleh tripsin.
5) Laktobasilus
ada di dalam usus bayi dan menghasilkan berbagai asam yang mencegah
pertumbuhan kuman pathogen. Untuk pertumbuhannya, laktobasilus
membutuhkan gula yang mengandung nitrogen yaitu factor bifidus. Factor
bifidus ini terdapat didalam kolostrum dan air susu ibu.
6) Factor bifidus tidak terdapat didalam susu sapi.
ü Pada
hari pertama dan kedua setelh melahirkan, tidak jarang kita mendengar
seorang ibu baru mengatakan, “ASI saya belum keluar”. Sebenarnya, meski
asi yang keluar pada hari tersebut sedikit menurut ukuran kita, tetapi
volume kolostrum dalam payudara. Mendekati kapasitas lambung bayi 1-2
hari.
ü “Cairan
emas” yang encer sering kali berwarna kuning atau dapat pula jernih ini
lebih menyerupai darah dari pada susu, sebab mengandung sel hidup yang
nenyerupai “sel darah putih” yang dapat membunuh kuman penyakit.
ü Merupakan
pencahar yang ideal untuk membersihkan zat yang tidak terpakai dari
usus bayi yang baru lahir dan mempersiapkan saluran pencernaan makanan
bayi bagi makanan yang akan dating.
ü Lebih
banyak mengandung protein dibandingkan dengan asi yang matang.
Mengandung zat anti infeksi 10-17 kali lebih banyak disbanding dengan
ASI yang matang. Kadar karbohidrat dan lemak rendah dibanding dengan susu matang.
ü Volume kolostrum antara 150-300 mil/24 jam.
ü Kolostrum harus diberikan pada bayi.
2). ASI transisi / peralihan
· ASI peralihan adalah ASi yang keluar setelah kolostrum sampai sebelum menjadi ASI yang matang.
· Kadar protein makin merendah, sedangkan kadar karbohidrat dan lemak makin meninggi.
· Volume akan makin meningkat.
3). ASI matang (mature)
· Merupakan ASi yang dikeluarkan pada sekitar hari ke 14 dan seterusnya, komposisi relatif konstan.
· Pada
ibu yang sehat dengan produksi ASI cukup, ASI merupakan makanan
satu-satunya yang paling baik dan cukup untuk bayi sampai umur 6 bulan.
4). Perbedaan komposisi ASI dari menit ke menit
ASI
yang keluar pada lima menit pertama dinamakan foremilk. Foremilk
mempunyai komposisi yang berbeda dengan ASI yang keluar kemudian
(hindmilk). Foremilk lebih encer. Hindmilk mengandung lemak 4-5 kali
dibanding foremilk. Diduga hindmilk inilah yang mengenyangkan bayi.
5). Lemak ASI makanan terbaik otak bayi
Lemak
ASi adalah komponen ASI yang dapat berubah-ubah kadarnya. Kadar lemak
bevariasi disesuaikan dengan kebutuhan kalori untuk bayi yang sedang
tumbuh. Perubahan kadar lemak ini terjadi secara otomatis, dapat
menyesuaikan diri dengan jumlah kalori yng dibutuhkan untuk pertumbuhan
bayi dari hari ke hari. Bahkan pada hari yang sama kadar lemak ASI pada
waktu yang berbeda tidak sama.
Pada
masa pertumbuhan cepat atau loncatan pertumbuhan diperlukan kalori yang
lebih banyak. Oleh karena itu, bayi akan lebih sering menyusu sepanjang
hari selama beberapa minggu. Dengan jarak menyusu yang lebih pendek
seperti itu maka kadar lemak akan meningkat memenuhi kebutuhan energi
yang meningkat pada masa pertumbuhan cepat atau loncatan pertumbuhan
bayi dimaksud.