A. Produksi air susu ibu
Pembentukan
payudara dimulai sejak embrio berusia 18-19 minggu, dan berakhir ketika
mulai menstruasi. Hormon yang berperan adalah hormon esterogen dan
progesteron yang membantu maturasi alveoli. Sedangkan hormon prolaktin
berfungsi untuk produksi ASI.
Dalam
fisiologi laktasi prolaktin suatu hormon yang disekresi oleh glandula
pituitari anterior, penting untuk produksi air susu ibu, tetapi
walupun kadar hormon ini di dalam sirkulasi maternal meningkat selama
kehamilan, kerja hormone ini dihambat oleh hormone plasenta. Dengan
lepas atau keluarnya plasenta pada akhir proses persalinan, maka kadar estrogen dan progesteron berangsur-angsur turun sampai tingkat dapat dilepaskannya dan diaktifkannya prolaktin.
Terjadi
peningkatan suplai darah yang beredar lewat payudara dan dapat
diekstrasi bahan penting untuk pembentukan air susu. Globulin,lemak dan
molekul-molekul protein dari dasar sel-sel sekretoris akan membengkakkan
acini dan mendorongnya menuju ke tubuli laktifer.
Peningkataan
kadar prolaktin akan menghambat ovulasi dan dengan demikian juga
mempunyai fungsi kontrasepsi,tetapi ibu perlu memberikan air susu 2
sampai 3 kali setiap jam agar pengaruhnya benar-benar efektif. Kadar
prolaktin paling tinggi adalah pada malam hari dan penghentian pertama
pemberian air susu dilakukan pada malam hari, yang biasanya memang demikian, maka metode-metode kontrasepsiyang lebih reliabel harus dipakai apabila ingin mengindari kehamilan.
Gambar 1. Proses produksi ASI/ refleks prolaktin
Selama
kehamilan hormon prolaktin dari plasenta meningkat tetapi ASI belum
keluar karena pengaruh hormon estrogen yang masih tinggi. Kadar estrogen
dan progesteron akan menurun pada saat hari kedua atau ketiga pasca
persalinan, sehingga terjadi sekresi ASI. Pada terdapat dua reflek yang
berperan, yaitu refleks prolaktin dan refleks aliran yang timbul akibat
perangsangan puting susu dikarenakan isapan bayi.
1. Refleks prolaktin
2. Refleks aliran (let down reflek)