- Pemeliharaan laktasi
Penyediaan
berlangsung terus sesuai kebutuhan. Apabila bayi tidak disusukan,maka
tidak akan dimulai penyediaan air susu. Apabila seorang ibu bayi kembar
menyusukan kedua bayinya bersama, maka
penyediaan air susu akan tetap cukup untuk kedua bayi tersebut. Maka
sering bayi disusukan, penyediaan air susu ibu juga makin baik.
Dua faktor penting untuk pemeliharaan laktasi tersebut adalah :
1. Rangsangan
Bayi yang minum air susu ibu perlu sering menyusui, terutama
pada hari-hari neonatal awal. Penting bahwa bayi difiksasi pada
payudara dengan posisi yang benar apabila diinginkan untuk meningkatkan
rangsangan yang tepat. Rangsangan gusi bayi
sebaiknya berada pada kulit areola,sehingga tekanan diberikan kepada
ampula yang ada dibawahnya sebagai tempat tersimpannya air susu. Dengan
demikian bayi minum dari payudara,dan bukan dari papilla mammae. Apabila
ibu mengeluh rasa sakit, maka bayi tidak terfiksasi secara baik.
Sebagai respons terhadap pengisapan, prolaktin
dikeluarkan dari glandula pituitasi anterior dan demikian memacu
pembentukan air susu yang lebih banyak. Apabila karena suatu alasan
tertentu bayi tidak dapat menyusu sejak awal,maka ibu dapat memeras air
susu dari payudaranya dengan tangan atau menggunakan pompa payudara.
Tetapi pengisapan oleh bayi akan memberikan rangsangan yang jauh lebih
besar dibandingkan denagn kedua cara tersebut.
Fiksasi
Fiksasi bayi (yaitu
aposisi yang benar antara lidah dengan gusi bayi terhadap papilla dan
areola mammae ibu) merupakan seni yang perlu dipelajari oleh peserta
didik sebelum mereka mencoba melatih ibu-ibu muda. Ibu, bayi
dan bidan yang mengajari perlu menemukan posisi yang nyaman untuk
mencapai maksud ini, dan mungkin perlu mencoba posisi yang berbeda-beda.
2. Pengosongan payudara secara sempurna
Bayi sebaiknya mengosongkan satu payudara sebelum diberikan payudara yang lain. Apabila bayi tidak mengosongkan payudara yang kedua, maka pada pemberian air susu yang berikutnya payudara kedua ini yang diberikan pertama kali. Atau bayi mungkin sudah kenyang dengan satu payudara, maka payudara yang kedua digunakan pada pemberian air susu berikutnya. Apabila diinginkan bayi benar-benar puas (kenyang), maka
bayi perlu diberikan baik air susu pertama (fore-milk) maupun air susu
kedua (hind-milk) pada saat sekali minum. Hal ini hanya dapat dicapai
dengan pengosongan sempurna pada satu payudara.
Penting
bahwa bayi minum air susu apabila ia menginginkannya dan selama ia
ingin minum, maka penyediaannya jangan sampai tidak cukup atau
berlebihan. Apabila air susu yang diproduksi tidak dikeluarkan maka
laktasi akan tertekan (mengalami hambatan) karena terjadi pembengkakan
alveoli dan sel keranjang tidak dapat berkontraksi. Air susu ibu tidak
dapat dipaksa masuk kedalam ductus lactifer. Tidak terlalu ditekankan
disini bahwa memberikan air susu ibu saat dibutuhkan dan melakukan
stripping payudara setiap menyusukan anak
juga penting untuk memelihara laktasi. Rutinitas dan pola minum air
susu ibu akan terbentuk dan minumnya akan lebih jarang apabila laktasi
telah berfungsi penuh.